Langsung ke konten utama

Sejarah perayaan maulid Nabi

Sudah menjadi suatu adat dan tradisi bagi sebagian kaum muslimin di beberapa negara untuk merayakan hari kelahiran nabi Muhammad atau yg lebih kita kenal dgn istilah maulid nabi,namun apakah mereka mengetahui kapan,dimana,dan siapa pencetus perayaan ini?berikut ini beberapa kutipan sejarah asal usul perayaan maulid nabi Muhammad -shalallahu 'alaihi wassalam-.
Ada bebepa versi dalam sejarah yg menceritakan awal mula dan asal usul maulid nabi diantaranya:
Sebagaimana yg berkembang dalam masyarakat akademis sejarah sampai sekarang bahwa sejarah pertama kali dikenalkannya maulid nabi adalah oleh mudzofar abu said al-qokbury seorang gubernur irbil di iraq pada masa pemerintahan shalahuddin al-ayyuby (1138-113) sekitar tahun 630 H.
10544-497-497 Ada pula yg berpendapat bahwa peringatan maulid nabi dari sultan shalahuddin al-ayyuby itu sendiri,dengan tujuan untuk membangkitkan kecintaan kepada nabi Muhammad -shalallahu 'alaihi wasalam- serta untuk meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu,yg mana mereka pada saat itu sedang terlibat dalam perang salib melawan pasukan kristen eropa dalam upaya memperebutkan kota yerussalem.seperti yg dimuat pada kabarindonesia.com. dan seperti yg diceritakan oleh sukarno (presiden indonesia pertama)dalam pidatonya pada peringatan maulid nabi Muhammad di stadion glora bung karno senayan,6 agustus 1963 dia bertutur "sore sore saya dibawa oleh presiden suriah sukri alkuwatly ke makam shalahuddin lantas presiden kuwaitly bertanya kepada saya "apakah anda tahu siapa yg makamkan disni?" saya berkata saya tahu of course I know this is shlahuddin the great warrior,kataku lalu berkata presiden kuwatly tetapi ada satu jasa shalahuddin yg barang kali presiden sukano belum! mengetahuinya "what is that?" saya bertanya,jawab presiden kuwatly shalahuddin inilah yg mengobarkan api semangat islam,api perjuangan islam dengan cara memerintahkan kepada umat islam supaya pada setiap tahun diadakan perayaan maulid nabi.jadi sejak shlahuddin tiap tahun umat islam memperingati maulid nabi ini,shalahuddin pergunakan untuk membangkitkan semangat islam,sebab pada waktu itu umat islam sedang berjuang mempertahankan diri terhadap serangan serangan dari luar pada perang salib.
# Syaikh Ali Mahfudz (beliau adalah salah seorang ulama al-azhar) dalam kitabnya 'al-ibda' fi manadhiril ibtida' beliau menerangkan bahwa awal mula dirayakan nya maulid nabi adalah pada khalifah bani fathimiyyah di kairo (ibu kota mesir)pada abad ke empat hijriyah,yg mana mereka merayakan enam maulid,yaitu maulid nabi,maulid imam ali,maulid sayyidah fathimah azzahro kemudian maulid hasan dan husain dan maulid para khalifah yg sedang berkuasa pada saat itu,perayaan ini terus berlangsung dalam berbagai bentuknya sampai pada zaman pemerintahan al-afdhal amirul juyusy,kemudian perayaan ini dihidupkan kembali pada zaman pemerintahan al-hakim biamrillah pada tahun 524 hijriyah,setelah semua orang hampir melupakannya, dan seperti yg disebutkan oleh abul abbas al-qalqasyandi dalam bukunya subhu al-a'sya ia menyebutkan bahwa ahli sejarah tidak mendapati adanya seseorang yg menyambut hari maulid nabi sebelum kerajaan fathimiyyah di mesir yg menyambut dgn sambutan yg besar,mereka banya! k membuat manisan dan mengedarkan nya yg mereka buat khusus dalam rangka penyambutan hari maulid nabi.
Ibnu al-Athir dalam kitabnya 'al-kamil' menyebut kan bahwa fathimiyyun (para khalifah bani fathimiyyah) juga menyambut beberapa maulid (hari kelahiran) ahlul bait dan mereka juga menyambut hari kelahiran al-masih(seperti halnya penganut agama nasrani)seperti yg dikatakan al-ma'riziy kemudian penyambutan maulid maulid terhenti pada tahun 488 H,karena khalifah al-mu'tali billah pada saat itu mengangkat mentri al-afdhal bin amir al-juyusy yg mana beliau adalah seorang yg kuat dan beliau tidak pernah menyelisihi ahlu sunnah.
Itulah sekilas sejarah awal mula diperingatinya maulid nabi,akan tetapi sekilas kita tangkap dari beberapa sumber di atas seperti nya mereka berbeda pendapat dalam menentukan awal mula diperingatinya maulid nabi,seorang ahli sejarah menyebutkan bahwa sumber diatas tidak menunjukan adanya perbedaan pendapat,seperti pendapat pertama yg menyebutkan bahwa awal mula dirayakannya maulid pada zaman mudhofar seorang gubernur irbil pada masa sultan shalahuddin,kemudian dalam pendapat kedua disebutkan bahwa awal mula dirayakan maulid nabi pada masa shalahudin itu sendiri maka disini tidak ada perbedaan pendapat,karena mereka hidup di satu masa hanya saja mereka berbeda tempat tinggal,kemudian kita melihat pada pendapat yg ketiga yg menyebutkan awal mula dirayakannya maulid nabi adalah pada masa khalifah fathimiyyah di mesir sekilas kita lihat ada perbedaan pendapat disini tapi pada dasar nya tiak hanya saja shalahudin dan mudhoffar gubernurnya mereka melanjutkan adat dan kebiasaan yg ! di wariskan oleh khalifah bani fathimiyyah, seperti perkataan abul abbas alqalqasyandi berikut ini:"ketika daulah al-ayyubiyyah berkuasa semua kesan kesan dari daulah fathimiyyah dihapuskan kecuali majlis majlis maulid nabi kesan ini dilanjutkan oleh beberapa keluarga yg kemudian mejadi resmi kembali di kota irbil ketika mudzaffar menjabat gubernur disana,

wallahu a'lam.

sumber :

http://surat.artikelislami.com/2010/09/artikel-sejarah-perayaan-maulid-nabi.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Larangan Berpuasa Setahun Penuh

Berpuasa satu tahun penuh, suatu amalan yang dianggap ibadah dan masih saja diamalkan sampai sekarang. berpuasa setahun penuh bahkan lebih dengan tata cara tertentu dan biasanya demi tujuan tertentu. puasa seperti ini bukanlah ajaran dari Islam, karena Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- sendiri melarang puasa setahun penuh, apa lagi lebih dari itu. Dasar pelarangan berpuasa setahun penuh adalah hadist dari Abdullah bin Amr -Rodhiyallahu 'anhu- berkata : أُخْبِرَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنِّي أَقُولُ، وَاللهِ لأَصُومَنَّ النَّهَارَ وَلأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ؛ فَقُلْتُ لَهُ: قَدْ قُلْتُهُ، بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي قَالَ: فَإِنَّكَ لاَ تَسْتَطِيع ذلِكَ، فَصُمْ وَأَفْطِرْ، وَقُمْ وَنَمْ، وَصُمْ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، وَذلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذلِكَ قَالَ: فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذلِكَ قَالَ: فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْ...

Bodoh Dalam Ilmu Agama

Tuntunan zaman dan semakin canggihnya teknologi menuntut generasi muda untuk bisa melek akan hal itu. Sehingga orang tua pun berlomba-lomba bagaimana bisa menjadikan anaknya pintar komputer dan lancar bercuap-cuap ngomong English. Namun sayangnya karena porsi yang berlebih terhadap ilmu dunia sampai-sampai karena mesti anak belajar di tempat les sore hari, kegiatan belajar Al Qur’an pun dilalaikan. Lihatlah tidak sedikit dari generasi muda saat ini yang tidak bisa baca Qur’an, bahkan ada yang sampai buku Iqro’ pun tidak tahu. Merenungkan Ayat Ayat ini yang patut jadi renungan yaitu firman Allah Ta’ala , يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ “ Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai .” (QS. Ar Ruum: 7) Ath Thobari rahimahullah menyebutkan sebuah riwayat dari Ibnu ‘Abbas yang menerangkan mengenai maksud ayat di atas. Yang dimaksud dalam ayat itu...

Tauhid : Hakekat Dan Kedudukannya

Firman Allah Ta'ala: "Aku menciptakan jin dan manusia, tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada-Ku." (Adz-Dzariat: 56). Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah Ta'ala dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan inilah hakekat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata-mata yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada-Nya dengan penuh rasa rendah diri dan cinta. Ibadah berarti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Dan suatu amal diterima oleh Allah sebagai suatu ibadah apabila diniati ikhlas, semata-mata karena Allah dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut." (An-Nahl: 36) Thaghut yai...