Langsung ke konten utama

Hukum Seputar Duduk ketika Tasyahud

Pertanyaan : Assalamualaikum ustadz,
Shalat 2 rakaat wajib ataupun sunnah pada waktu tasyahud, apakah duduknya iftirasy atau tawaruk?
Misal pada shalat isya, kita ketinggalan 3 rakaat, apakah duduknya iftirasy atau mengikuti imam?
Apabila kita masbuk, darimana batasan kita masbuk pada shalat jahr ataupun sirr?
syukron ustadz.
wassalamualaikum
Nurdin, Jakartaiftirosy

Jawaban : waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh
bismillah, segala puji bagi Allah, selawat serta salam kepada Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-.
permasalahan duduk iftirasy atau tawaruk seperti yang anda tanyakan adalah masalah ijtihad para ulama, dasarnya bahwa yang dipraktekkan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- adalah ketika beliau duduk pada tasyahud pertama adalah dengan duduk secara iftirasy, dan beliau duduk tawaruk pada rekaat akhir.
pada sholat 2 rekaat baik wajib seperti sholat subuh atau sunnah, jika akan duduk pada tasyahud maka hendaklah dia duduk tawaruk, karena dalam sholat yang berjumlah 2 rekaat, tasyahud itu dinamakan tasyahud akhir karena sholat 2 rekaat tidak memiliki tasyahud awal. amalan ini (duduk tawaruk) sesuai dengan makna umum dari hadist berikut :

حتى إذا كانت الركعة التي تنقضي فيها الصلاة أخر رجله اليسرى وقعد على شقه متوركا، ثم سلم

Artinya : "sampai ketika pada rekaat terakhir dari sholat, maka beliau menggeser kaki kirinya dan duduk tawaruk kemudian salam." (HR Bukhori)
hadist tersebut jelas bahwa Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- duduk tawaruk pada setiap tasyahud direkaat terakhir.
Sedangkan ketika anda masbuk 3 rekaat dalam jama'ah. dan ketika imam duduk pada tasyahud akhir, ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. jika anda duduk iftirasy, maka tidak apa-apa. karena itu bukan tasyahud akhir bagi sholat anda. dan jika anda duduk tawaruk maka tidak apa-apa kerena anda telah mengikuti imam, Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

إنما جعل الامام ليؤتم به

Artinya : "Dijadikan imam adalah untuk diikuti." (muttafaq 'alaihi)
akan tetapi saya lebih menyukai anda untuk duduk tawaruk mengikuti imam, karena ketika anda masbuk 3 rekaat, maka itu bukan tasyahud awal bagi anda. maka dari itu, mengikuti imam lebih saya sukai.
- Batasan Dikatakan Seseorang Telah Masbuk.
jika anda mendapati imam sedang rukuk pada rekaat pertama, maka jika anda sempat mengikuti rukuk tersebut, berarti anda bukan termasuk masbuk. akan tetapi jika anda mendapati imam dalam keadaan setelah itu (rukuk) maka anda telah masbuk, dan anda tidak perlu untuk menunggu rekaat berikutnya dimulai.
takbirlah (takbiratul ihram) kemudian ikuti imam baik dalam keadaan apapun (sujud atau tasyahud). akan tetapi pada rekaat itu anda tidak terhitung telah menjalankan rekaat tersebut.
contohnya : jika anda masbuk dan mendapati imam sedang sujud pada rekaat pertama, maka takbirlah (takbiratul ihram) kemudian takbirlah untuk sujud (mengikuti imam), maka ketika imam telah selesai sholat, anda harus menambah satu rekaat lagi, karena pada rekaat pertama tersebut anda tidak terhitung telah melaksanakannya (belum lengkap rekaat anda pada rekaat pertama bersama imam).
wallahu a'lam

sumber :

http://tanyajawab.artikelislami.com/2010/09/hukum-seputar-duduk-ketika-tasyahud.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Larangan Berpuasa Setahun Penuh

Berpuasa satu tahun penuh, suatu amalan yang dianggap ibadah dan masih saja diamalkan sampai sekarang. berpuasa setahun penuh bahkan lebih dengan tata cara tertentu dan biasanya demi tujuan tertentu. puasa seperti ini bukanlah ajaran dari Islam, karena Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- sendiri melarang puasa setahun penuh, apa lagi lebih dari itu. Dasar pelarangan berpuasa setahun penuh adalah hadist dari Abdullah bin Amr -Rodhiyallahu 'anhu- berkata : أُخْبِرَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنِّي أَقُولُ، وَاللهِ لأَصُومَنَّ النَّهَارَ وَلأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ؛ فَقُلْتُ لَهُ: قَدْ قُلْتُهُ، بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي قَالَ: فَإِنَّكَ لاَ تَسْتَطِيع ذلِكَ، فَصُمْ وَأَفْطِرْ، وَقُمْ وَنَمْ، وَصُمْ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، وَذلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذلِكَ قَالَ: فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذلِكَ قَالَ: فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْ...

Bodoh Dalam Ilmu Agama

Tuntunan zaman dan semakin canggihnya teknologi menuntut generasi muda untuk bisa melek akan hal itu. Sehingga orang tua pun berlomba-lomba bagaimana bisa menjadikan anaknya pintar komputer dan lancar bercuap-cuap ngomong English. Namun sayangnya karena porsi yang berlebih terhadap ilmu dunia sampai-sampai karena mesti anak belajar di tempat les sore hari, kegiatan belajar Al Qur’an pun dilalaikan. Lihatlah tidak sedikit dari generasi muda saat ini yang tidak bisa baca Qur’an, bahkan ada yang sampai buku Iqro’ pun tidak tahu. Merenungkan Ayat Ayat ini yang patut jadi renungan yaitu firman Allah Ta’ala , يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ “ Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai .” (QS. Ar Ruum: 7) Ath Thobari rahimahullah menyebutkan sebuah riwayat dari Ibnu ‘Abbas yang menerangkan mengenai maksud ayat di atas. Yang dimaksud dalam ayat itu...

Tauhid : Hakekat Dan Kedudukannya

Firman Allah Ta'ala: "Aku menciptakan jin dan manusia, tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada-Ku." (Adz-Dzariat: 56). Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah Ta'ala dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan inilah hakekat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata-mata yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada-Nya dengan penuh rasa rendah diri dan cinta. Ibadah berarti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Dan suatu amal diterima oleh Allah sebagai suatu ibadah apabila diniati ikhlas, semata-mata karena Allah dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut." (An-Nahl: 36) Thaghut yai...